GEBYAR PELANGI


SEJARAH GEBYAR PELANGI


Gebyar Pelangi adalah sebuah Inovasi Gerakan Bersama Masyarakat Peduli Anak dan Gizi Bumil merupakan bagian dari strategi Gerakan Ibu Kita membangun selaras dengan hati yang fokus pada peningkatan kualitas gizi balita dan ibu hamil.Gebyar Pelangi Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting gizi bagi balita dan ibu hamil sehingga dapat mendorong partisipasi berbagai elemen masyarakat dalam melalui 4 pilar kegiatan utama dalam mewujudkan peningkatan kualitas gizi balita dan ibu hamil

4 pilar pengembangan program  utama tersebut terdiri dari   :

1.      Kelas gizi
2.      Pengembangan Perpusdes Tunas harapan peduli Ibu Hamil dan Balita
3.      Pengembangan Layanan Tabungan Ibu Hamil oleh Bank Sampah Ben Berkah
4.      Pengembangan Dapur Duafa dalam program Peduli Gizi Ibu hamil dan Balita

Indikator Keberhasilan Pengembangan Program
1.      Kelas gizi
  • Meningkatnya pemahaman masyarakat  tentang arti penting kualitas gizi bagi ibu   hamil dan balita
  • Meningkatnya kemampuan ibu hamil dan ibu balita dalam memanfaatkan sumber   gizi lokal serta mengolahnya sebagai menu yang sehat dan bergizi

2.      Pengembangan Perpusdes Tunas harapan peduli Ibu Hamil dan Balita
  • Adanya layanan konsultasi gizi bagi ibu hamil dan balita
  • Adanya layanan informasi gizi bagi ibu hamil dan balita
  • Terlaksananya sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran arti penting gizi danpeningkatan keterampilan pengolahan sumber gizi lokal

3.      Pengembangan Layanan Tabungan Ibu Hamil oleh Bank Sampah Ben Berkah
  • Adanya partisipasi masyarakat dalam mendukung program perbaikan gizi balita dan Bumil melalui bank sampah
  • Meningkatnya jumlah nasabah bank Sampah melalui Tabungan Bumil ben berkah
  • Meningkatnya kemampuan Bumil dalam mencukupi kebutuhan gizi melalui               tabungan bumil ben berkah
 4.      Pengembangan Dapur Duafa dalam program Peduli Gizi Ibu hamil dan Balita
  • Meningkatnya kepedulian para dermawan terhadap program peduli gizi ibu hamil     dan balita
  • Meningkatnya cakupan program bantuan bagi duafa  bumil dan balita rawan gizi

Kegiatan yang dikembangkan


 1.      Kelas gizi
  • Sosialisasi  arti penting kualitas gizi bagi ibu hamil dan balita
  • Pelatihan  kemampuan ibu hamil dan ibu balita dalam memanfaatkan sumber gizi   lokal
  • Pelatihan dan praktek pembuatan  menu yang sehat dan bergizi bagi ibu hamil dan balita
 2.      Pengembangan Perpusdes Tunas harapan peduli Ibu Hamil dan Balita
  • layanan konsultasi gizi bagi ibu hamil dan balita setiap hari rabu pukul 10.00 s/d 12.00
  • Pemberian layanan informasi gizi bagi ibu hamil dan balita melaui internet
  • Sosialisasi ibu hamil kekurangan energy kalori kronis
  • pelatihan pembuatan makanan non beras pendamping ASI
 3.      Pengembangan Layanan Tabungan Ibu Hamil oleh Bank Sampah Ben Berkah
  • Pengumpulan sampah kering melalui Posyandu dalam mendukung program perbaikan      gizi balita dan Bumil melalui bank sampah
  • Meningkatkan jumlah nasabah bank Sampah melalui Tabungan Bumil ben berkah
  • Meningkatkan kemampuan Bumil dalam mencukupi kebutuhan gizi melalui tabungan      bumil ben berkah
 4.      Pengembangan Dapur Duafa dalam program Peduli Gizi Ibu hamil dan Balita

  • Meningkatkaan kepedulian para dermawan terhadap program peduli gizi ibu hamil   dan balita melalui pengumpulan pakaian layak pakai
  • Penjualan pakian layak pakai untuk membantu Dapur Duafa dalam program Peduli Gizi Ibu hamil dan Balita
  • Meningkatkan cakupan program bantuan bagi duafa  bumil dan balita rawan gizi


EMPAT PILAR GEBYAR PELANGI
DI DESA YOSOWILANGUN LOR

Dalam program gebyar pelangi yang dicanangkan di desa yosowilangun lor meliputi Dapur Duafa, Perpustakaan, Bank Sampah, dan Perbaikan Gizi Buruk. Dari empat pilar tersebut, mahasiswa Akper Pemkab Lumajang ikut berkontribusi dalam mensukseskannya. Dimulai dari dapur duafa, mahasiswa berjas merah maroon ini ikut berpartisipasi membagikan makanan kepada para kaum duafa. Tepat pukul 7.00 pagi semua mahasiswa telah siap berkumpul di balai desa yosowilangun lor. Setelah berkumpul, para mahasiswa ini membagi diri ke masing-masing posyandu yang telah dibagi sebelumnya serta membawa makanan dan daftar nama yang telah di tentukan. Pembagian makanan pun dimulai.

Sekitar 80 kuota sasaran kaum duafa di desa Yosowilangun Lorsiap menerima haknya. “Terima kasih, saya senang dikasih makanan setiap minggunya.” ujar seorang nenek yang ada di RW 1 dusun krajan desa yosowilangun lor. Kegiatan ini dilakukan satu kali seminggu  pada hari sabtu. Dengan ikut berperannya kami dalam dapur duafa ini kami merasakan nikmatnya berbagi dan bermanfaat bagi orang lain.
            Pilar yang kedua yaitu kelas gizi ibu hamil dan balita. Mahasiswa Akper Lumajang berkontribusi dalam acara “gebyar sahari”. Dalam kegiatan tersebut para ibu hamil diperiksa gula darah dan tekanan darahnya. Kemudian, mereka diarahkan ke kelas bumil di dalam kelas bumil terdapat sekitar 15 ibu hamil dan 2 ibu menyusui. Kelas bumil ini dimulai pukul 09.00 – 10.30 wib. Di dalam kelas bumil, para ibu hamil diberikan sosialisasi tentang proses pertumbuhan janin di dalam rahim, proses persalinan, tanda bahaya pada kehamilan, tanda bahaya waktu persalinan, hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum proses persalinan, proses laktasi, nutrisi saat hamil sampai dengan menyusui, penggunaan alat kontrasepsi setelah melahirkan dan penjelasan singkat tentang perawatan payudara
Menurut salah satu ibu hamil ”saya sangat antusias dalam mengikuti kelas ibu hamil ini karena dapat menambah pengetahuan tentang kehamilannya”. Hasil yang didapatkan setelah mengikuti kelas ibu hamil antara lain para ibu hamil mengetahui bagaimana tanda dan bahaya saat hamil dan saat persalinan, dan mereka juga mengetahui bahwa persalinan yang baik adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan seperti yang tertera dalam 10 indikator PHBS.
Pilar yang ke 3 adalah bank sampah. Bank Sampah sendiri memang sudah ada dalam program desa namun masih belum maksimal dan masih minim sekali warga  yang ikut merealisasikanya. Mahasiswa akper pemkab lumajang berkontribusi dengan cara mensosialisasikan tentang peningkatan kesadaran masyarakat akan bank sampah. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui perkumpulan – perkumpulan seperti pengajian, dasawisma, pkk dan lain – lain.
Dalam suatu kesempatan, mahasiswa akper pemkab lumajang menyelenggarakan sosialisasi di RW 4 dusun krajan melalui perkumpulan pengajian. Sekitar 82 orang tergabung dalam pengajian yang dilakukan secara rutin di malam jumat. Warga sangat antusias dan mendengarkan dengan baik. Mahasiswa akper menjelaskan tentang bank sampah yaitu tempat pemilihan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan digunakan ulang yang memiliki nilai ekonomi dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA, mengubah perilaku masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan berorganisasi, meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi penghasilan sampah. Fungsi bank sampah yaitu sebagai media edukasi bagi anak – anak usia dini tentang bagaimana kita memeliharaan lingkungan, sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengelola sampah, menghindari pencemaran lingkungan, menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai ekonimis, dan membantu para pengepulan sampah dan masyarakat yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa uang. Mahasiswa akper pemkab lumajang juga menjelaskan tentang pemilihan sampah yang ada di rumah masing- masing, menjadi sampah organic dan anorganik, misalnya sampah plastic gelas air mineral, sampah p lastic gelasi air dan kerdus – kerdus yang sudah tidak tepakai. 
Kader RW 4 dusun Krajan mengatakan saat ibu hamil dan balita datang ke posyandu untuk melakukan pemeriksaa di harapkan membawa barang bekas untuk di jual dan dana dari hasil bank sampah di masukan ke kas desa dan sebagian masuk di kas pos pin desa untuk `membantu balita yang kekurangan gizi.
Pilar keempat dalam gebyar pelangi yaitu perpustakaan desa. Didalam perpustakaan desa tersebut terdapat berbagai macam buku yang disediakan dalam perpustakaan desa. Diantara nya buku-buku mengenai pengetahuan tentang ibu hamil, penyakit-penyakit umum dan pengobatan secara tradisional, buku tentang tanaman-tanaman herbal, buku tentang keagamaan, dan buku-buku novel. Dan didalam perpustakaan desa terdapat sarana komputer yang dilengkapi dengan akses internet untuk menambah wawasan para masyarakat dan mahasiswa yang berada di  ruangan perputakaan tersebut. Sehingga para pengunjung sangat berantusias untuk berkunjung kesana. Awalnya perpustakaan desa yang ada dibalai desa yosowilangun lor sangat jarang dikunjungi oleh masyarakat sekitar karena kurangnya minat dan sosialisasi mengenai perpustakaan desa tersebut.
Oleh karena itu, bersamaan dengan adanya kegiatan PKMD Mahasiswa Akper Pemkab Lumajang mendapat kesempatan untuk ikut berperan dalam mensosialisasikan dan menambah minat masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan fasilitas yang ada diperpustakaan, serta mempromosikan perpustakaan desa dengan pembuatan bloger yang berisi tentang buku-buku yang ada diperpustakaan desa, program gerbang mas siaga desa yosowilangun lor, dan kegiatan lainnya.
Perpustakaan desa tersebut dikelola oleh Ibu laksmi. Kata ibu laksmi: “Setiap pengunjung terutama mahasiswa dan masyarakat yang ingin mengunakan sarana yang ada diperpusatakaan terlebih dahulu harus mengisi lembar absen yang sudah tersedia”. Dengan didirikan perpustakaan desa tersebut bertujuan dapat membantu dan menjadi fasilitator untuk mewujutkan masyarakat yang bersih dan sehat serta sadar tentang kesehatannya.


Add caption